Pandemi, Omzet PMT Kementan Capai 66,6 Milyar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID – Dampak pandemi covid-19 memukul kondisi perekonomian, dapat dilihat dari penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut. Namun demikian, Kementerian Pertanian memastikan agar masyarakat mendapat akses pangan yang memadai di tengah situasi pembatasan sosial dan fisik, salah satunya melalui optimalisasi Pasar Mitra Tani (PMT) yang ada di seluruh Indonesia.

Sepanjang tahun 2020, omset yang diperoleh PMT mencapai 66,6 milyar rupiah dengan total volume bahan pangan yang dijual lebih dari 45 ton.

“Volume tersebut merupakan pasokan dari gapoktan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) yang selama ini bermitra dengan Pasar Mitra Tani,” ujar Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri, Kamis (10/02/2021).

Dia juga mengatakan bahwa pasokan langsung dari gapoktan tersebut memotong rantai pasok sehingga harga jual menjadi lebih murah.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, keberadaan PMT bukan untuk menyaingi pasar yang ada, melainkan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan agar produsen mendapat kepastian pasar, dan konsumen memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau.

“Di masa pandemi ini, kemudahan mendapat bahan pangan menjadi sangat penting bagi masyarakat. PMT ini hadir untuk mendapatkan bahan pangan yang terjangkau dan berkualitas,” kata Agung.

Penjualan di PMT, lanjut Agung, dilakukan dengan dua cara yaitu penjualan langsung di PMT dan penjualan online.

“Pandemi ini kan masyarakat jadi terbatas, nah kita juga telah fasilitasi masyarakat mendapat kemudahan berbelanja dengan pemesanan online,” ujar Agung.

  • Bagikan