“Coba rundingkan dulu di group kalian lah, mau nyerang saya dari angle mana. Ngatain pelawak gak lucu itu sudah sejak tahun 2014 gitu-gitu mulu, udah kebas. Coba lagi ya,” sebutnya.
“Dengan semua sepak terjangnya selama ini, Abu Janda itu masuk kategori provokator kok. Silahkan berbeda pendapat sampai berbusa-busa. Tapi jangan pernah rendahkan orang lain karena ras dia,” tandasnya.
Arie juga menyoal soal cuitan Abu Janda. “Cukup tau saja, di mata Abu Janda orang Melanesia itu belum selesai berevolusi. Jadi jangan heran kalau aksi rasial masih ada. Kita belum dianggap manusia seperti mereka. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, masih jauh dari kenyataan bila melihat adab Abu Janda,” sentilnya.
Arie pun dituding playing victim, padahal kerap menyebut dirinya melanesian (ras berkulit gelap).
“Orang-orang Melanesian saking takut di-represi selama bertahun-tahun tidak banyak bicara mengenai identitasnya. Di Indonesia ini orang tionghoa, arab, dan peranakan bule, bebas bicara tentang jati diri mereka. Sementara orang melanesian, bicara tentang diri sendiri di-cap rasis,” jelasnya.
“Gak playing victim. Kenyataannya identitas dan kebudayaan Melanesian memang telah lama menjadi victim kok. Dikuburkan dan diputuskan rantai informasinya. Sehingga banyak yang kehilangan jejak. Seberapa sering kamu mendengar kisah orang-orang Melanesian di negara ini?,” tutup suami aktris Indah Permatasari itu. (nin/pojoksatu)