SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Kawasan Kali Kadia yang dulu kumuh kini mulai ditata. Penataan wilayah ini telah memasuki tahun kedua.
Tahun ini, Pemkot Kendari telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar. Total anggaran yang dibutuhkan memoles kawasan ini sekitar Rp 25 miliar.
Tidak hanya menjadikan Kali Kadia sebagai spot wisata baru, namun penataan ini bertujuan mengembalikan fungsi kali sehingga bisa mereduksi potensi banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kendari, Erlis Sadya Kencana mengungkapkan, butuh anggaran yang cukup besar untuk menata dan mengembalikan fungsi Kali Kadia.
Pasalnya, kali kadia memiliki panjang sekira 1 kilometer atau sepanjang jalan Antero Hamra serta ada beberapa titik di sekitar kali yang harus dibenahi seperti memindahkan lapak pedagang.
“Tapi tahun ini hanya dianggarkan sekitar Rp 1,7 miliar. Hal itu disebabkan adanya recofussing akibat covid-19. Dimana anggaran kebanyakan diporsikan untuk kesehatan dan pendidikan,” kata Erlis kemarin.
Dengan alokasi hanya Rp 1,7 miliar, pihaknya optimis bisa menata kali kadia sepanjang 100 meter tahun ini.
Itu menambah jumlah capaian sebelumnya dimana berhasil menata sekira 300 meter, “Mudah-mudahan tahun depan bisa berlanjut lagi karena kita terbatas dananya. Pak wali maunya tahun ini bisa 50 persen sampai 60 persen, tapi karena Covid ada recofusing, otomatis pengerjaanya bertahap,” kata Erlis.
Kendati demikian, Erlis berharap penataan kawasan kali kadia yang sudah dilakukan sejak tahun lalu setidaknya bisa mengembalikan fungsi kali sebagai sentral aliran drainase kota juga dibeberapa titiknya bisa dimanfaatkan warga metro untuk refreshing karena tersedia spot menarik untuk berswafoto.