SULTRA.FAJAR.CO.ID — Dewan Keamanan (DK) PBB mendesak agar semua tahanan politik Myanmar dibebaskan, termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Melalui jumpa persnya, Dewan Keamanan PBB mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap kudeta militer Myanmar, yang bergejolak Senin kemarin.
“Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB menyampaikan keprihatinan pada pengumuman status darurat negara di Myanmar oleh militer pada 1 Februari, dan penahanan pada anggota pemerintah, termasuk penasihat negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint dan yang lainnya” tegas Anggota DK PBB, setelah pertemuan daruratnya, Kamis (4/2/2021).
Seruan anggota DK PBB dinilai lunak dalam menyuarakan isu politik Myanmar, tutur katanya terkesan tidak menggiring perlakuan “Kudeta” militer Myanmar secara langsung.
Namun demikian, berdasarkan rilisan hasil rapat daruratnya, DK PBB terus mendukung transisi demokrasi di Myanmar serta meminta agar tahanan politik segera dibebaskan.
“Kami meminta mereka segera dibebaskan dan juga anggota DK PBB terus mendukung transisi demokrasi di Myanmar” jelas Dewan Keamanan, dalam konferensi pers, kemarin.
Sebelumnya, transisi panjang Myanmar menuju demokrasi kembali bermasalah ketika komandan militer Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pada Senin, karena dugaan penyimpangan dalam pemilu yang dipimpin Suu Kyi.
Padahal, komisi pemilihan Myanmar mengatakan pemungutan suara telah dilakukan dengan adil. (mg2/fajar)