Buntut Kericuhan di Konawe, Pedagang Takut Berjualan

  • Bagikan

Hal serupa disampaikan Murdin, warga Desa Purui, Kecamatan Morosi yang memiliki kios sembako di dekat pabrik PT VDNI.

Dia meminta kebesaran hati para Ormas yang akan melakukan aksi agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Kalau Demo baru ribut terus, kita ini kasihan pedagang mau makan apa. Kami meggantungkan hidup dijualan kami ini, kalau ada keributan akibat demo mau tidak mau pasti kita akan tutup kios. Kalau kita tutup kios otomatis penghasilan kita tidak ada, keluarga kami mau makan apa?,” katanya.

Salah satu pedagang nasi kuning yang berjualan dengan menggunakan sebuah meja terpaksa harus merugi ratusan ribu.

Pasalnya dihari biasa nasi kuning terjual hingga puluhan bungkus. Kini hanya laku sekitar lima bungkus saja, akibat aksi demo yang berujung bentrok tersebut.

“Tidak laku mi nasi kuningku, bagaimana mau laku tidak ada mi yang mau beli karena takut. Saya juga terpaksa bawa pulang semua itu jualanku di rumah untuk dimakan saja. Kami masyarakat kecil hanya berharap pendapatan dari jualan nasi kuning saja. Tetapi kalau begini kita hanya bisa bersabar dan meminta perhatian dari polisi supaya jangan mi ada lagi ribu-ribut kasihan,” pungkasnya. (rakyatsultra/fajar)

  • Bagikan