SULTRA.FAJAR.CO.ID, KOLAKA — Awal Ramadan 1442 Hijriyah belum ditetapkan. Hari ini, Kementerian Agama (Kemenag) Sultra baru akan memantau pergerakan hilal. Di Sultra, titik pemantauan dilakukan di Pantai Wolulu, Kolaka. Penempatan lokasi ini sesuai keputusan Kemenag. Dari 86 titik, Pantai Wolulu menjadi salah satu lokasi pemantuan.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad mengatakan, pemantauan hilal penting dilakukan dalam rangka menentuka awal Ramadan tahun ini. Pemantauan akan dilakukan oleh Tim Rukyatul Hilal di Sultra dan serentak dilakukan di 86 lokasi.
“Kita sudah menyurat ke pihak terkait seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tokoh-tokoh agama, akademisi dan TNI Polri, untuk bersama melakukan Rukyatul hilal 12 April (Hari Ini),” ungkap Fesal Musaad.
Penentuan Pantai Wolulu sebagai lokasi untuk memantau hilal 1 Ramadan 1442 hijriyah dikarenakan lokasinya yang sangat strategis dan diyakini mampu memudahkan tim melihat hilal dikarenakan kondisi pantai yang tidak terhalang gunung maupun bukit.
“Lokasi pantainya sangat strategis yakni berada di -4° 26′ 17.25′ LS dan 121° 31′ 1.19 BT. Sangat baik melihat posisi hilal dengan jelas,” ungkap Fesal.
Fesal memastikan pemantauan dilaksanakan sesuai protokol covid-19 serta memperhatikan prosedur Rukyatul Hilal 1 Ramadan 1442 H seperti, salat hajat memohon keselamatan dan kelancaran, kemudian jumlah peserta dibatasi maksimal 10 orang serta senantiasa Physichal Distancing (jaga jarak aman).
Sebelum dan sesudah digunakan instrumen Rukyat di lap kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan dan tidak berkerumun disekitar instrumen (Teleskop/ Theodolit/Komputer/Laptop, Kamera dan instrumen pendukung lainnya). “Bagi petugas yang merasa tidak sehat. Maka tidak boleh mengikuti kegiatan Rukyatul Hilal,” kata Fesal.