Kok bisa? Menurut analisa yang disajikan, hal ini terjadi karena perhitungan bulan Hijriah dan Masehi berbeda. Jumlah hari di tahun Masehi yakni 365 hari.
Sementara tahun Hijriah hanya 355 hari. Dalam hal ini terjadi selisih 10 sampai 11 hari dalam setahun.
Inilah yang menjelaskan bulan Ramadan selalu maju 10 hari setiap tahun masehi.
Lantas dia memberi kesimpulan, peritiwa semacam ini akan terjadi setiap 30 tahun sekali. Yang menarik, ia juga menyatakan, Idul Fitri bisa terjadi dua kali dalam setahun, berulang pada rentang 36 atau 37 tahun sekali.
“Dengan perhitungan ini, akan terjadi dua kali Ramadhan setiap 30 tahun dan dua kali idul fitri dalam kurun waktu 36 atau 37 tahun,” ujarnya.
Perhitungan Qomariah dan Syamsiah (tahun berdasarkan hitungan bulan dan matahari) merupakan bagian dari upaya menjalankan perintah Allah swt. Banyak ayat di dalam Alquran menyebutkan bahwa Allah swt menyatakan, bergantinya siang dan malam adalah agar manusia membuat perhitungan. (posk/fnn)