“Bukan tiba-tiba melakukan tes wawasan kebangsaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak berhubungan dengan tugas KPK,” tegasnya.
Dia menambahkan, soal salat subuh pakai doa qunut itu bukan ranahnya KPK tetapi personal. Karenanya, Haris kembali mengeklaim mereka yang ingin menyingkirkan 75 pegawai KPK itu justru berlawanan dengan nilai-nilai kebangsaan dan tujuan dibentuknya NKRI.
“Mereka yang tidak lulus asesmen itu berusaha maksimal menjaga nilai-nilai KPK memberantas korupsi agar keadilan dan kesejahteraan masyarakat terwujud,” pungkasnya. (jpnn/fajar)