Pada sisi lain, Rahminingrum mengungkapkan bahwa masih rendahnya cakupan vaksinasi disebabkan kurangnya dukungan moril dari sanak keluarga lansia untuk mendapatkan vaksin. Padahal vaksin penting diberikan kepada lansia yang merupakan kelompok dengan resiko tinggi tertular wabah yang menyerang sistem pernapasan itu.
“Artinya keluarganya sendiri itu belum mengizinkan untuk orang tuanya, neneknya di vaksinasi dengan berbagai macam alasan, misalnya sakit dan lain-lain. Kemudian ada ketakuran dari informasi yang salah (hoaks). Nah mereka inilah yang kita edukasi,” ungkap Rahminingrum.(KN/fajar)