Saat Tumbler Bukan Lagi Sekadar Gaya Hidup

  • Bagikan

PELUANG bisnis tumbler kian menjanjikan. Peminatnya banyak lantaran sudah menjadi gaya hidup.

Laporan: Sakinah Fitrianti

FAJAR.CO.ID — Air minum dalam botol plastik perlahan ditinggalkan. Kini sudah banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya membawa botol minuman sendiri.

Irwan melihat ada peluang bisnis dari kampanye mengurangi sampah plastik tersebut. Dia kemudian memesan beberapa tumbler untuk dijual ke teman kantornya. Ternyata banyak berminat. Dari situ, Irwan akhirnya mulai serius berbisnis.

Pada 2020 lalu, karyawan perusahaan BUMN itu mulai menekuni bisnis botol minuman tersebut. Tampilannya juga menarik, didesain sesuai permintaan pelanggan. Ia menamai bisnisnya tersebut Gun’s Tumbler.

Peminatnya pun beragam. Mulai dari komunitas, karyawan, hingga olahragawan. Utamanya bagi mereka yang suka fitnes. Tumbler menjadi barang wajib dibawa.

Menurut pria kelahiran Kota Makassar ini, jualan tumbler sangat menjanjikan sebab sejalan dengan program pemerintah mengurangi sampah plastik. “Ini tak sekadar bisnis semata, namun juga membantu pemerintah dalam mengurangi sampah plastik,” tutur Irwan.

Beberapa bulan kemudian, banyak pesanan dalam jumlah besar. Utamanya dari instansi pemerintah dan swasta. Peminatnya juga dari mereka yang suka olahraga. Membawa tumbler dijadikan sebagai gaya hidup. “Biasanya kalau pelanggannya cewek-cewek, suka yang desain elegan. Kalau instansi suka desain eksklusif,” sebutnya.

Jika pesanan tumbler dalam jumlah banyak, Irwan butuh waktu dua hingga tiga pekan untuk menyelesaikan desainnya.

  • Bagikan