“Inilah yang menjadi polemik dan akhirnya kami sudah melakukan pertemuan semalam membahas anggaran musda ini, karena jujur kami teman-teman panitia capek bekerja mensukseskan musda KNPI ini dalam hal ini kami juga tidak mau dimanfaatkan nama-nama kami dimasukan dalam kepanitiaan terus yang kami dapatkan tulangnya, sedangkan mereka dapat dagingnya, ini tidak adil,” ketusnya.
Kata Aktivis Sulawesi Tenggara ini, banyak polemik yang hadir dan ada juga mengatakan itu khan dana dari pihak kedua dan tidak perlu persoalkan, tapi khan perlu juga kita pelajari dulu, untuk siapa peruntukan ini, karena yang jelas hari ini yang menang adalah anak gubernur Sulawesi Tenggara
“Alvin adalah saudara kita yang layak sebagai pemuda Sulawesi Tenggara yang layak mencalonkan diri sebagai Ketua KNPI Sultra, tapi ketika ini hanya settingan untuk anak gubernur dan anggaran tidak transparan, saya bisa gugat dan ini bisa masuk gratifikasi,” ungkapnya
Lanjutnya lagi, untuk hari ini prediksi saya, berdasarkan penelusuran lapangan yang kita lakukan sudah standar 500 juta yang baru kami ketahui sekarang, karena kalo kita hitung hotel dll, tapi masih banyak anggaran masuk tidak dibuka oleh panitia, bahkan dia sembunyi tidak tahu anggaran ini dipakai dimana, dan ini menjadi pertanyaan besar dari kami semua.
“Artinya besar dugaan kami ada kongkalingkong antara Ketua Panitia Musda dan bendahara Panitia Musda untuk mengelembungkan dana Musda KNPI kemarin,” bebernya.
Ia juga menyampaikan agar Kejaksaan Tinggi Sultra dan Polda Sultra untuk menelusuri sumber anggaran Musda KNPI terutama rekening Bendahara Panitia Musda KNPI.