“Manfaatnya tidak saja bagi para prajurit penyandang disabilitas dan keluarganya, tapi juga tentu bagi satuan,”ujar dia.
“Ini karena program dari Kemhan dapat diselaraskan dengan potensi masing-masing”imbuh lulusan Akmil 1996 itu.
Lagi pula, lanjutnya, kecacatan yang dialami prajurit bukanlah rintangan untuk melanjutkan pengabdian kepada rakyat dan bangsa.
“Banyak contoh dan menginspirasi, diantaranya seperti Serda Mugiyanto meski mengalami cacat secara fisik namun berhasil dan menjadi panutan para petani kelengkeng di wilayah Borobudur, Magelang,” tegasnya.
Ia juga berharap program ini berkelanjutan dalam arti progam yang diberikan harus mampu membangun kompetensi dan sistem yang produktif, dimana mereka tidak hanya dibekali keterampilan secara individual tapi juga kelompok usaha yang memiliki ekonomis, seperti UMKM.
“Memang tidak mudah, tapi kita yakin dengan program bimbingan dan latihan yang tepat, mereka akan berhasil mengembangkan potensi yang dimilikinya,”pungkasnya.
Untuk diketahui, Serda Mugiyanto yang harus mengalami amputasi dibagian kakinya itu pernah diundang Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa ke Mabesad karena keberhasilannya menjadi pengelola Kebun Buah di Magelang.
Serda Mugiyanto diamputasi kakinya akibat ranjau semasa tugas di Ambon, yang bersangkutan mengaku pernah putus asa, namun karena keteguhan hati dan semangatnya yang luar biasa serta bimbingan motivasi dari berbagai pihak dan keluarga akhirnya berhasil dengan budi daya kelengkeng Kateki.(ismar/FNN)