Virus mempunyai suatu perilaku tergantung pada sistem lingkungan. Tatkala ada kondisi yang mendorong virus itu naik maka bisa langsung menginfeksi seseorang.
“Pada saat menginfeksi seseorang, dia (virus) sudah adaptif terhadap seseorang sehingga menularkan lebih gampang,” ucapnya.
Lebih lanjut Prof Nidom menjelaskan perang menghadapi virus tidak perlu pakai nuklir. Kadang-kadang perang melawan virus cukup pakai bambu runcing, dan tidak harus senjata mahal.
Dia menegaskan konsep ini harus dipahami negara. “Pemerintah jangan hanya mengejar herd immunity yang 70 persen, suntik, suntik, suntik, tetapi tanpa dikawal,” pungkas Prof Nidom. (esy/jpnn/fajar)