Polisi Bongkar Sindikat Ijazah Palsu, Dijual Mulai Rp500 Ribu di Medsos

  • Bagikan

”Harga jualnya tidak sama. Bervariasi,” sebutnya.

Ijazah SD dipatok Rp 500 ribu, SMP (Rp 700 ribu), SMA (Rp 800 ribu), dan S-1 (Rp 2 juta).

Zulham mengungkapkan, penjualan ijazah palsu itu cukup sederhana. Tersangka dan peminatnya tidak harus tatap muka. ”Mereka berkomunikasi lewat telepon saja,” paparnya.

Data yang dimasukkan ijazah dikirim melalui e-mail. Ijazah palsu kemudian dikirimkan ke alamat pemesan via jasa ekspedisi.

Dalam menjalankan aksinya, pemuda 26 tahun itu tidak sendiri. Bagus menggandeng Wardi. Warga Bangkalan tersebut berperan mencari peminat ijazah palsu lewat media sosial.

Namun, harga yang dipatoknya lebih mahal daripada Bagus. ”Bisa dibilang makelar. Harganya dinaikkan agar mendapat untung,” kata Zulham.

Wardi sejauh ini sudah berhasil menjual 6 lembar ijazah palsu. Perinciannya, 2 ijazah SMA dan 4 ijazah S-1. Ijazah SMA dijual dengan harga Rp 1,4 juta. Adapun harga ijazah S-1 Rp 2,5 juta.

”Kasusnya masih akan terus dikembangkan. Bisa jadi komplotannya tidak hanya dua orang,” tandasnya.

Tanda Tangan Rektor Bikin Sendiri
Proses pembuatan ijazah palsu yang dibongkar polisi cukup sederhana. Kasubdit Siber Polda Jatim AKBP Wildan Albert menuturkan, peralatan yang digunakan tersangka tak terlalu rumit. Di antaranya, komputer, printer, dan kertas film.

Wildan menjelaskan, peminat ijazah palsu semula diminta menyerahkan data diri dan almamater yang dipilih. ’’Oleh tersangka, data itu diolah,’’ ujarnya.

Bagus Prasetyo, tersangka pembuat ijazah palsu, mencari logo almamater yang diinginkan peminat di internet. Termasuk desain ijazah yang akan dipakai. Dia lantas mengolahnya dengan aplikasi Adobe Photoshop.

  • Bagikan