Anindya Bakrie juga membantah bahwa selama Munas ini terjadi gontok-gontokan, tapi terjadi sebenarnya ada bermufakat demi kemajuan Kadin dan bagaimana berkontribusi membantu pemerintah keluar dari masalah pandemi Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Jadi tidak ada gontok-gontokan, Kadin ini adalah organisasi dunia usaha, jadi kita bukan organisasi politik, atau organisasi masyarakat, atau organisasi bela diri, jadi kita itu organisasi dunia usaha dan didalam organisasi usaha yang penting adalah kemampuan berbagi-bagi seperti istilahnya usaha,” ujar Anindya Bakrie.
Lanjutnya, bahwa kami tidak merasa, adanya upaya-upaya yang istilahnya ditujukan untuk memperuncing, justru kami disini bersepakat untuk mendinginkan suasana, karena tujuannya sama, bagaimana kita bangkit bahkan syukur-syukur dapat bertransformasi sehabis masa pandemi covid saat ini, yang kita belum tahu seberapa lama.
“Sehingga saya bersama pak arsjad berdiskusi mencari bentuk, yang kami lakukan bukan sehari dua hari, tapi sudah lama, mulai dari awal,” tuturnya.
“Dan alhamdulillah, setelah dicapai tepat sebelum Munas sehingga kita komitmen, yang kalau bisa kita gabung kenapa tidak, tentu musti jelas, Ketua umumnya pak arsjad yang menjalankan, dan saya hanya menimbang-nimbang, tapi intinya bagaimana Kadin berkontribusi secara maksimal untuk membantu pemerintah keluar dari pandemi ini dan memulihkan ekonomi ini bersama Anindya,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Arsjad Rasjid Ketua Kadin Terpilih, juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan dalam Munas Kadin kali ini adalah sebuah sejarah yang sesuai dengan culture value bangsa Indonesia.