Pendistribusian 300 ribu paket obat dan vitamin tersebut dibagi menjadi tiga tahap pengiriman, setiap minggu 100 ribu paket.
Dokter Puskesmas yang akan menetapkan pasien untuk mendapatkan paket obat dan vitamin, kemudian Bidan Desa bersama Babinsa akan menyerahkan kepada pasien kurang mampu yang sedang menjalani isoman di rumah masing-masing.
Efek samping dari obat tersebut juga di monitoring oleh Bidan Desa bersama Babinsa yang akan dilaporkan secara berjenjang kepada Kakesdam dan Kadinkes Provinsi untuk ditindak lanjuti.
Dikatakan Panglima, selain mendistribusikan 300 ribu paket obat dan vitamin gratis, TNI juga telah mengirimkan 54 Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Siswa Sekolah Perwira Karier (Sepa PK) menggunakan pesawat Hercules TNI AU ke wilayah Bandung (15 personel), Semarang (24 personel) dan Solo (15 personel), untuk melaksanakan serbuan vaksinasi.
“Untuk penyimpanan obat-obatan dan vitamin di gudang Kodim 0618 Bandung ini sudah sesuai standard termasuk pencatatan dan pengawasan obat yang keluar masuk, dan koordinasi antara Puskesmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini sudah berjalan baik,” ungkapnya.
Panglima TNI juga mengatakan, Puskesmas harus mempunyai database, siapa saja yang sakit, agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan obatnya dengan pendampingan Puskesmas sampai ke tangan masyarakat.
“Laporkan kepada Kepala Puskesmas apabila mereka itu adalah OTG dan akan diberikan obat, demikian juga yang ODG ringan akan diberikan obat dan tidak usah takut, semua akan dilayani dengan baik oleh Puskesmas, didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas,” tuturnya.(fin/fajar)