Geram, Warga Minta Polisi Tegas Bubarkan Debt Collector dan Ormas Preman

  • Bagikan

SULTRA.FAJAR.CO.ID, BALI — Kasus penebasan yang menewaskan Korban Gede Budiarsana, 34, asal Kubutambahan, Buleleng terus menuai sorotan publik.

Bahkan atas insiden berdarah yang terjadi di Monang-Maning, Denpasar Barat (Denbar), pada Jumat (22/7) sore sekitar pukul 15.00 WITA, itu warga mendesak agar polisi tak hanya memberi janji palsu dalam memberantas aksi premanisme.

Sebaliknya, warga meminta agar polisi benar-benar memberikan bukti dan berani membubarkan ormas preman dan debt collector (DC).

“Aparat kepolsian harus menindak tegas perusahan yg menggunakan debt collector ini.karena gara-gara mereka satu nyawa melayang,”ujar @Ngurah Wijaya.

“Negara gak boleh kalah sama preman”@Rosyid Rosidi”KAMI SUDAH BOSAN DENGAN JANJI,KAMI MAU BUKTI,YANG DI BERANTAS JANGAN YANG DI BAWAH SAJA TAPI JUGA PIMPINAN DAN PELINDUNGNYA”@Imadesusila Darma

“Jika hanya sebatas janji..apa bisa di harapkan,jangan2 hnya sebatas janji tanpa realisasi,kalau ingin Bali aman,tindak tegas jngn pandang bulu ????,”@ARi Wijaya

Seperti diketahui, aksi pembacokan terjadi di kawasan Monang-Maning, Denpasar Barat, Jumat sore.

Akibat kejadian ini, Gede Buidarsana alias De Budi alias Kadek Budi, 34, asal Kubutambahan, Buleleng tewas bersimbah darah.

Pria tiga anak ini tewas usai ditebas di bagian kepala dan tangan hingga putus dengan parang oleh Tersangka Wayan Sinar.(rb/pra/pra/JPR/fajar)

  • Bagikan