Lanjutnya, menurut informasi, kebakaran yang terjadi di Kota Kendari sekitar 60 hingga 70 % itu disebabkan arus pendek setelah itu sisanya disebabkan oleh alat-alat rumah tangga seperti kompor gas ini.
“Kegiatan ini rencana akan kami laksanakan di tiap-tiap kecamatan dan sudah porsi anggarannya,”pungkasnya.
Senada dengan itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan dan Pelatihan Dinas Damkar Kota Kendari Abriadin menambahkan bahwa kegiatan ini adalah pelatihan dan simulasi penanganan bahaya kebakaran yang diakibatkan tabung gas dengan metode pemadaman secara tradisional maupun secara moderen.
“Jadi kegiatan ini merupakan latihan rutin kami, dan sebelumnya kami juga sudah mengadakan latihan rutin pemadaman kebakaran mengunakan unit, dan latihan penyelamatan korban,” ungkapnya.
Sambungnya, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan dan menguji ketangkasan tim pemadam kebakaran, bagaimana menanggulangi secara cepat bila terjadi kebakaran yang diakibatkan tabung gas elpiji.
“Selain mengadakan kegiatan diinternal, kami juga setiap tahun melakukan penyuluhan terhadap masyarakat, dengan mengundang masyarakat untuk datang kesini dan kami ajari bagaimana menanggulangi kebakaran secara dini,” tuturnya.
“Jika terjadi kebakaran kami berharap masyarakat bisa memberi kami informasi yang jelas, supaya kami dapat merespon secara cepat dan tepat sesuai waktu tanggap kami selama 5 hingga 15 menit dan jika terjadi kebakaran bisa menghubungi nomor telepon (0401) 3122113,”pungkasnya.(ismar/FNN)