“Kami memasifkan testing dan tracing pada masyarakat khususnya mereka yang kontak erat dari pasien Covid-19. Tujuannya untuk menemukan masyarakat yang berpotensi terpapar. Ini harus dicari tahu agar virusnya tidak menyebar kemana-mana. Semakin cepat dilakukan testing dan tracing maka akan semakin cepat upaya memutus mata rantai penyebarannya,” kata Sulkarnain Kadir.
Senada, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kendari, dr.Algazali Amirullah mengatakan penurunan kasus yang terjadi sepekan ini didukung oleh penerapan PPKM. Menurutnya, kebijakan tersebut mendorong pihaknya semakin gencar melaksanakan 3T.
“Yang terpapar segera kita rawat dan sembuhkan. Bagi yang terpapar disertai gejala penyerta itu kita rekomendasikan untuk rawat inap di rumah sakit. Bagi yang OTG (orang tanpa gejala) itu kami rekomendasikan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Algazali.
Selain penguatan 3T, lanjut dia, penurunan kasus Covid-19 di Kendari tak lepas juga dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas (5M).
Disamping itu, pelaksanaan vaksinasi juga turut andil dalam menekan penyebaran Covid-19.
“Kesadaran masyarakat untuk vaksin cukup tinggi. Namun, tingginya animo warga itu tak sebanding dengan ketersediaan vaksin saat ini. Kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk pengadaan vaksin. Kalau masyarakat kita sudah divaksin semuanya, maka herd immunity akan bisa segera kita capai sehingga bisa terbebas dari pandemi ini,” kata dr.Algazali.(KN/fajar)