SULTRA.FAJAR.CO.ID, MUNA – Kurang lebih sepekan, massa aksi Forum Aspirasi Masyarakat (FRASA) melakukan aksi blokade jalan provinsi tepatnya pada titik Desa Laiba dan Wakumoro, Kecamatan Parigi.
Blokade jalan yang setidaknya dapat menghubungkan beberapa wilayah Kabupaten di Sultra tersebut, bukan tanpa alasan.
Pasalnya, hingga memasuki pertengahan tahun 2021, hilal akan menghitamkan jalan rusak parah pada wilayah itu tak kunjung kelihatan.
Hanya wilayah Desa Bea-Keluarahan Laimpi, Kecamatan Kabawo yang telah siap untuk dikerja dengan anggaran Rp 6,3 Milyar.
Dari anggaran itu, jalan Laiba-Wakumoro hanya terciprat kurang lebih 600 meter dari total jarak kurang lebih 3 KM.
Padahal, janji manis telah dilontarkan oleh pejabat terkait tahun sebelumnya, untuk memuluskan akses transportasi darat yang cukup sering dikeluhkan pengendara. Tapi, apa daya janji tinggalah janji, yang kemudian menyulut emosi FRASA.
Sejak diblokir pada Senin 9 Agustus 2021 lalu, tak ada satupun pejabat dari Pemprov Sultra yang menampakkan batang hidungnya dilokasi, yang kian menambah kegeraman massa.
Hanya Bupati Muna LM. Rusman Emba bersama Forkompimpda setempat, yang meluangkan waktu mengunjungi lokasi, pada Senin 16 Agustus 2021.
Tetapi kehadiran 01 Muna ini masih belum memuaskan aspirasi warga. Yah karena otoritas jalan itu kewenangan Pemprov Sultra bukan Pemda Muna, apalagi alat berat tambah material belum sampai.
Buntutnya, hari ini Kamis (19/8/2021), massa FRASA akan menutup total jalan tersebut termasuk alternatif jalan lain yang berhubungan pada wilayah tersebut.