Ia menjelaskan, ke-23 mahasiswa itu dikoordinir oleh satu orang. Namun saat pemeriksaan di orang ke-6 diketahui tidak ada satupun yang terdaftar di akun Peduli Lindungi.
Atas keanehan itu, pihaknya langsung meminta ke orang yang mengkoordinir puluhan mahasiswa tersebut agar berkomunikasi ke pihak RSUP Bahteramas Kendari agar menginput data ke-23 mahasiswa yang hendak berangkat tersebut ke akun Peduli Lindungi.
Namun, ketika diminta hal itu, orang yang mengkoordinir puluhan mahasiswa itu pergi meninggalkan tempat validasi tersebut.
Lalu ketika ada panggilan penerbangan orang itu kembali dan meminta agar puluhan mahasiswa tersebut diberangkatkan.
“Akhirnya kami inisiatif sendiri untuk konfirmasi ke Rumah Sakit Bahteramas Kendari, apakah suratnya valid atau tidak. Ternyata kira-kira panggilan kedua boarding sekitar pukul 10.15 WITA baru ada konfirmasi dari Bahteramas, suratnya palsu semua, nomor lab-nya palsu, nama-namanya tidak teregistrasi di RS bahteramas untuk pemeriksaan PCR,” bebernya.
Setelah itu, lanjut dia, puluhan mahasiswa tersebut meninggalkan Bandara Haluoleo.
Untuk diketahui, Kasus dugaan hasil Tes PCR Palsu ini dalam penanganan pihak kepolisian.(ismar/FNN)