SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO) berjumpa dengan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dalam bincang tokoh di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota, Selasa (24/8).
Dalam bincang tersebut, salah seorang mahasiswa menanyakan terkait penanganan sampah. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyebutkan bahwa pengelolaan sampah di Kota Kendari perlu dilakukan peremajaan.
Pemerintah kota juga menilai bahwa, dengan banyaknya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sepanjang jalan protokol dapat menganggu estetika kota sehingga TPS tersebut kedepannya bakal dihilangkan.
“Alhamdulillah di tahun ini kita mengadakan 10 truk sampah ditambah 100 gerobak sampah sebagai supporting sistemnya. Dalam hasil evaluasi dengan beberapa lembaga pendampingan, justru TPS inilah yang membuat suasana ditengah masyarakat tidak sehat,” jelas Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.
Hal itu diakibatkan oleh ketidaktepatan waktu dalam membuang sampah rumah tangga pada jadwal TPS yang telah ditentukan.
Dirinya menjelaskan bahwa dulunya Kota Kendari memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaik se Indonesia, namun kini hal itu butuh pengelolaan ke tingkat lanjut sebab jumlah penduduk bertambah 3,1 persen setiap tahunnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Kendari menyebutkan bahwa, perorang di Kota Kendari dapat memproduksi sampah sebesar 0,8 sampah perhari. Dengan sistem pengelolaan sampah kota menggunakan sanitary landfill.
“Jadi total sampah di Kota Kendari ini 400 ton per hari, kebayang ya sampahnya,” terangnya.