SULTRA.FAJAR.CO.ID, KONAWE SELATAN – Gabungan Masyarakat dan Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Infrastuktur Sulawesi Tenggara (Formatur-Sultra) gelar aksi blokade jalan provinsi poros Motaha-Lambuya dan Motaha-Ambaipua.
Aksi Demonstrasi dengan memblokade jalan ini dilakukan di Alun-alun Pertigaan Tugu Loreng Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa (7/9)
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) Formatur Sultra Asgar Obhy mengatakan kembalinya mereka melakukan pemblokadean jalan, karena ketidakpastian pemerintah untuk memperbaiki jalan rusak yang kurang lebih dua tahun berjalan.
Padahal, sebelumnya, Pemerintah Orovinsi (Pemprov) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Sumberdaya dan Bina Marga Sultra, sudah pernah menganggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
Namun faktanya, hingga menjelang akhir penggunaan APBD 2021, Pemprov Sultra belum merealisasikan.
“Ini membuktikan bahwa pemerintah tidak serius menangani daripada aspirasi masyarakatnya,” teriaknya dalam orasi.
“Kami masyarakat sudah lelah dengan janji-janji pemerintah yang katanya sudah dianggarakan dan akan di perbaiki, tapi kenyataannya tidak ada. Malah justru jalan makin parah rusaknya,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta Gubernur Sultra Ali Mazi untuk segera mengalokasikan anggaran pengaspalan poros Ambaipua, Landono, Mowila, Angata dan Lambuya.
Kemudian, massa aksi juga menagih janji Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi Andi yang pernah menjanjikan perbaikan poros Ambaipua-Motaha-Lambuya diperbaiki pada tahun 2020 lalu.