Kata Raden, karena kalau terjadi konflik, yang terjadi adalah ketakutan dalam diri kita dan masyarakat kita.
“Seperti tadi yang dikatakan Gubernur Sultra di Sultra ini 95 % adalah Muslim, ada juga Hindu, Protestan, Katolik, Budha, dan Konghucu, tapi kita bersyukur Alhamdulillah, Toleransi umat beragama di Sulawesi Tenggara sangat tinggi, sampai sekarang itu sangat tinggi,” bebernya.
Lanjut Kabinda, itu karena Para Tokoh adat, para pemuka agama sangat berperan dalam hal ini.
“Selain banyak agama, Sulawesi Tenggara ini juga dihuni oleh banyak suku, ada suku asli Tolaki, Muna, Buton, Moronene dan ada juga suku pendatang, tapi semuanya itu sama, semuanya itu adalah Indonesia, begitupun daerah lain, semuanya sama Indonesia,” tuturnya.
“Kalau kita saling menghormati, saling toleransi, saling menerima perbedaan, insya Allah Sulawesi Tenggara akan selalu damai dan rukun,” pungkasnya.(Ismar/FNN)