SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur, Kepala BPBD Kolaka Timur Ir. Anzarullah, bersama dua ajudan dan dua sekretaris pribadi (Sespri) terciduk dalam operasi senyap KPK, pada Hari Selasa, (19/9) sekira pukul 21.00 WITA di Kolaka Timur.
Dan saat ini berdasarkan pantauan jurnalis fajar.co.id, ke 6 orang ini saat ini masih diperiksa di ruangan Krimsus Polda Sultra.
Operasi OTT ini diduga terkait Proyek Dana Rehabilitasi dan Rekontruksi (RR) pascabencana melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang jumlahnya sekitar 20 Milyar Rupiah yang baru saja diterima pada Sabtu (11/9) saat Bupati Kolaka Timur ini bersama Kepala BPBD Koltim berkunjung ke kantor BNPB bertemu Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito.
“Uang itu disita dari sebuah mobil sebanyak 400 juta dan sisanya di rumah kost yang ditempati Kepala BPBD Koltim” ungkap narasumber yang tak mau disebutkan namanya kepada fajar.co.id.
Setelah menangkap Kepala BPBD Koltim, Tim KPK lalu menuju ke Rujab Bupati Koltim, Bupati Koltim yang berada di rujab kemudian dibawa ke Polda Sultra untuk dilakukan pemeriksaan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, bantuan dari BNPB ini meliputi pembiayaan untuk pengurusan kebencanaan daerah, kondisi peralatan pertolongan yang sudah tidak baik karena usia barang tersebut, dan berkenaan strategi perencanaan kebencanaan kedaruratan dan pasca bencana pada rehabiltasi dan rekonstruksi.(ismar/FNN)