“Saya juga meminta, seandainya bisa diberikan rekomendasi atau surat keterangan bahwasanya dokumen atau surat-surat kapal saya sedang diurus oleh teman-teman asosiasi, karena dalam waktu dekat ini, saya akan segera melaut. Takutnya ketika kita melaut baru dokumen kapal belum lengkap, ya kena lagi kita (tertangkap). Jadi saya minta asosiasi untuk bantu daftarkan, agar surat -surat kapal saya lengkap,” beber Haji Saka menambahkan.
Ditempat yang sama, salah satu nelayan yang enggan diberitakan namanya, mengaku kesulitan mendapatkan BBM untuk melaut.
“Melalui rapat lanjutan ini, Saya minta teman -teman asosiasi untuk memfasilitasi kami nelayan ini untuk mendapatkan BBM yang sudah disediakan oleh Pemerintah. Selama ini kami beli BBM diluar, dengan harga cukup besar. Kami minta pengurus asosiasi untuk dibantu agar BBM untuk nelayan ini dapat dirasakan teman-teman nelayan,” pinta Nelayan muda ini.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, Ketua Asosiasi Kelompok Nelayan dan Pedagang TPI Kendari, H Tajuddin mengungkapkan, pihaknya akan berusaha untuk memperjuangkan keinginan yang dikeluhkan teman-teman Nelayan, seperti dokumen Kapal, dan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi.
“Setiap ada usulan teman-teman nelayan, Kami terlebih dahulu akan melakukan rapat internal, agar kita mencarikan solusi apa yang menjadi usulan teman-teman nelayan tersebut. Jadi apa yang diusulkan oleh teman-teman, tentunya kami di asosiasi akan mencarikan solusi. Kita akan berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam hal ini, pihak SOS atau PTSP, Kesyahbandaraan, ataupun Dinas Kelautan dan Perikanan Kota maupun Provinsi,” ungkap H Taju, sapaan akrabnya.