“Oleh karena itu, dalam menjawab tantangan bencana yang semakin kompleks, diperlukan manajemen bencana yang baik, terpadu, dan saling terintegrasi antara lembaga/institusi di semua tingkatan, baik di tingkat pemerintah pusat, maupun di tingkat pemerintah daerah,” kata Gubernur.
Sementara itu, Sestama BNPB Lilik Kurniawan dalam sambutannya mengemukakan dalam rangka mengantisipasi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi, pemerintah provinsi agar segera memastikan seluruh Bupati/Wali Kota melakukan kesiapsiagaan di daerahnya masing-masing.
“Pastikan seluruh OPD provinsi sudah mempersiapkan sumberdaya dalam mendukung kesiapsiagaan, melakukan simulasi, dan menghimpun relawan dan dukungan lainnya,”tegasnya.
“Adapun untuk tingkat Kabupaten, segera menginformasikan kepada masyarakat mengenai daerah-daerah rawan bencana, memastikan seluruh camat, lurah, dan desa melakukan kesiapsiagaan, OPD segera menyiapkan sumberdaya, dan mengaktivasi pusat pengendalian operasi (Pusdalops) di BPBD,”terangnya
Sestama BNPB menegaskan, harus dipastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses informasi tentang kebencanaan. Informasinya sampai ke masyarakat, pesan itu dipahami, dan masyarakat merespon informasi tersebut dengan melakukan evakuasi ke tempat yang aman ketika bencana terjadi.
Usai membuka rakor tersebut, Gubernur dan Sestama BNPB didampingi unsur Forkopimda dan Sekretaris daerah Provinsi melepas 20 unit mobil masker yang bertugas mendistribusikan masker di 17 Kabupaten/Kota se-Sultra.
Pelepasan mobil masker tersebut dilakukan di pelataran kantor Gubernur dengan membawa 450 ribu buah masker. Untuk pendistribusian pertama dilakukan di Kabupaten Konawe Selatan dan Konawe Utara, dan secara bertahap ke seluruh Kabupaten/Kota.