FAJAR.CO.ID, GOWA — Namanya Arini Ika Safitri. Di rumahnya, dia biasa dipanggil Mbak Arini. Dia mampu membantu pemerintah dengan membuka lapangan pekerjaan.
Kini, hidup Arini jauh lebih baik dari sebelumnya, saat ia masih menjadi bidan di salah satu puskesmas di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ya, Arini punya usaha industri rumahan.
Dia menamakan usahanya Ratu Donut. Usaha yang didirikan oleh ibu satu anak ini dirintis sejak 2019. Dan pada 2021 ini, ia sudah mampu mempekerjakan tujuh orang karyawan.
Dia mengaku, usahanya laris manis di masa pandemi ini. Meski harga ragam bahan pokok pembuatan kue donat naik, tidak bagi usahanya yang justru ramah di kantong.
Arini pun mampu memproduksi ratusan kue donat dengan keuntungan sebesar Rp60 juta lebih sebulan. Hobinya membuat kue sejak kecil membuatnya sukses menjadi pengusaha Ratu Donut.
Padahal, harga donat yang dijual hanya seharga Rp20 ribu per boks isi 12 kue donat, dan Rp15 ribu per boks isi enam kue donat.
“Dulu saya tiga tahun jadi bidan di salah satu puskesmas di Kendari. Awalnya sih saya iseng-iseng pak dulu itu tidak ada pegawai dan sekarang ada tujuh,” kata Arini, Selasa (16/11/2021).
“Saya pikir ini bagus karena saya di rumah saja di masa pandemi ini. Penghasilan sebelum dan selama pandemi ini, malah tambah naik. Kalau bahan baku, harganya itu setiap bulan naik. Seperti terigu, minyak, mentega, dan telur. Tidak (harga donat tidak naik). Tetap normal. Alhamdulillah tidak (rugi). Belajar bikin donat saya kursus seminggu,” tambahnya, kepada wartawan.