Dikatakannya, kegiatan tersebut digelar untuk mempererat silaturahim para penyusun master plan smart city di wilayah penyanggah dalam satu forum, setelah sebelumnya bersinergi menyusun master plan smart city.
“Dalam penyusunan master plan smart city, kami membaginya menjadi 6 dimensi, sehingga di undangan bukan lagi atas nama OPD nya tapi atasnama dimensinya,” kata Dwi.
Menurutnya tantangan terbesar dalam mewujudkan smart city Kawasan Taman Nasional Wakatobi, yang mesti dibangun yakni masih minimnya pemenuhan infrastruktur dasar, termasuk dukungan transportasi.
“Kita tidak bisa pungkiri hal itu. Sehingga ke depan perlu lebih ditingkatkan plus pembangunan fasilitas sarana dan prasarana memadai. Tidak ada lagi ego sektoral, semua bersatu padu mewujudkan kawasan pariwisata Wakatobi berskala internasional,” katanya.
Keterlibatan wilayah-wilayah penyanggah diharapkan nantinya, para wisatawan yang hendak berkunjung ke Wakatobi terlebih dahulu menyinggahi atau berkunjung ke wilayah tersebut. Konsel misalnya merupakan pintu masuk dengan Bandara Haluoleonya, Baubau juga demikian termasuk Kabupaten Buton sebagai kawasan paling dekat.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kota Baubau, La Ode Darussalam, Ssos, MSi, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Konawe Selatan, Drs. Anas Mas’ud, MSi, kadis Kominfo Wakatobi, Dr. Suruddin, SPd, MPd, Tim ahli Kemenkominfo, Dr. ir. Harya Widiputra, ST, Mkom, IPM. (ei/rs)