Sibuk Berpolitik hingga Sakit-sakitan, Ini Menteri yang Layak Diganti

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Isu reshuffle kabinet kembali mencuat, setelah Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengaku mendengar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan di jajaran kabinetnya. Informasinya, reshuffle bakal dilakukan pada Rabu Pon, 8 Desember 2021 mendatang.

Pengamat Politik dan Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean menanggapi positif isu tersebut.

Menurutnya, fakta saat ini memang banyak pembantu Presiden yang berjalan sendiri-sendiri, bahkan hanya sibuk mengurus politik dan disebutnya tidak bisa kerja.

Ada juga Menteri yang menurutnya layak di reshuffle lantaran kesehatannya terganggu dan diragukan mampu mengikuti alur kerja Presiden Jokowi yang bertempo cepat.

“Saya sudah menyampaikan sejak dua bulan lalu bahwa jika ingin Jokowi sukses di periode 2 ini dan soft landing di 2024, maka beliau harus melakukan evaluasi besar-besaran terhadap jajaran kabinetnya. Karena apa, kabinet ini lumayan banyak diisi oleh orang-orang yang ternyata tidak mampu bekerja, dan kedua banyak yang bekerja untuk kepentingan politik pribadinya,” demikian disampaikan Ferdinand kepada Fin.co.id, saat dihubungi pada Rabu (1/12/2021).

Menurut mantan juru bicara Partai Demokrat itu, reshuffle menjadi hal yang penting karena dalam kondisi negara seperti sekarang ini, Indonesia sangat membutuhkan pejabat-pejabat yang mendedikasikan dirinya yang secara totalitas membantu Presiden Jokowi mensukseskan program-program, pemikiran serta visi-misi Presiden.

“Kalau Menterinya sibuk berpolitik, sibuk berkampanye, dan sibuk tidak bisa bekerja, ini kan Presiden yang akan menanggung akibatnya nanti bahwa dia akan di cap sebagai Presiden yang gagal. Kita tidak mau Jokowi di cap menjadi orang gagal ya,” tegas Ferdinand.

  • Bagikan