Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra ini menegaskan bahwa pelaksanaan HPN tidak serta merta diartikan sebagai agenda seremoni belaka. Melainkan sebagai ruang promosi kearifan budaya lokal yang hidup dan berkembang di Sultra.
“Kebetulan ini adalah kegiatan akbar. Jadi, hal itu menjadi ajang juga bagi kita semua untuk memperlihatkan wajah Sultra yang sesungguhnya yang kaya akan kandungan alamnya, budaya, wisata bahkan kulinernya,” kata Nur Endang Abbas.
Senada dengan itu, Ketua PWI Sultra Sarjono menerangkan bahwa ditunjuknya Sultra sebagai tempat pelaksanaan HPN juga tidak terlepas dari peran semua pihak baik unsur pemerintah, pengurus PWI se Sultra serta dukungan masyarakat.
“Tentu hal ini merupakan kilas balik dari perjuangan sebelumnya agar bagaimana Sultra menjadi tuan rumah HPN pertama dalam sejarah perjalanannya. Dan kesempatan ini harus disambut dengan sebaik – baiknya karena kita berharap momentum ini mejadi cerita yang tak terlupakan,”ungkap Sarjono.
Sarjono menjelaskan jika pihaknya optimis pelaksanaan HPN pada Januari nanti akan berjalan dengan baik dan kondusif. Kendati demikian, ia berharap masyarakat ikut serta memeriahkan agenda tahunan Wartawan se Indonesia itu.
“Prinsipnya, Pers dan masyarakat itu ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Olehnya itu, suksesnya kegiatan ini tidak terlepas dari doa dan dukungan masyarakat,” pungkasnya.(ismar/FNN)