FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, ratusan personel kepolisian yang masuk Desa Wadas dengan persenjataan lengkap hanya untuk pengukuran lahan.
Ganjar meminta masyarakat Desa Wadas agar tidak perlu takut dengan kehadiran aparat.
Menurut Ganjar tidak ada kekerasan yang dilakukan polisi.
Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (KontraS) menilai, ucapan Ganjar tersebut sebagai bentuk cacat logika.
“Kalimat ‘tidak perlu ditakuti’ yang terlontar dari ucapan @ganjarpranowo saat merespons ribuan aparat kepolisian yg menyerbu Desa Wadas adalah bentuk kecacatan logika,” tulis KontraS di Twitter resminya, Rabu 9 Februari 2022.
Selain cacat logika, Ganjar juga disebut tidak pro berpihak kepada warga Desa Wadas.
KontraS heran dengan pernyataan enteng yang keluar dari Ganjar.
Sementara ratusan aparat merengsek masuk Desa Wadas dengan persenjataan lengkap hingga melakukan penangkapan warga.
“Hingga ada pengerahan brimob, pengejaran warga, dan penangkapan sewenang-wenang yang tengah terjadi,” katanya.
Lebih jauh, KontraS mengecam keras tindakan perampasan ruang hidup warga Wadas.
KontraS mengecam penyerbuan aparat kepolisian di Desa Wadas dengan tindakan represif.
“Kami mengecam keras penyerbuan aparat Kepolisian dan kriminalisasi terhadap sejumlah warga yang terjadi hari ini di Desa Wadas,” katanya.
KontraS menilai, upaya yang dilakukan pihak kepolisian jelas menunjukkan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan.
“Penyerbuan, penangkapan sewenang-wenang, teror dan pengejaran terhadap masyarakat menggambarkan peliknya permasalahan pelanggaran HAM di Desa Wadas,” katanya. (fin/fajar)