“Jadi saya kira bicara kalau bicara soal Pak Gubernur (Nur Alam) hari ini, saya tidak mau bicara, kalau saya bicara tentang itu, saya ini keluar air mata, saya tidak bisa, saya cukup tahu betul seperti apa karakter Bapak Nur Alam, orangnya itu luar biasa, jadi saya paham betul persoalan bapak Nur Alam, karena saya 9 tahun bersama beliau. Jadi kalau orang bicara tentang Nur Alam, saya lebih paham,”jelasnya.
Lanjutnya lagi, jadi saya kira Launching hari ini adalah memberikan jati diri pak Nur Alam yang sebenarnya, disitu kita harus jadikan pengalaman bagi kita, yang harus kita baca baik-baik dan kemudian kita bisa jadikan itu adalah hal yang kemudian kita bisa terapkan kepada Kader-kader pemimpin-pemimpin Sultra kedepan yang lebih baik.
“Harapan saya seperti apa disampaikan tadi, Peninjauan Kembali (PK) pertama sudah dan sebagainya, dan kita berharap ada PK lanjutan lagi, dan ini saya berharap mudah-mudahan beliau bisa bebas, kita berharap besar,”tuturnya.
Raji’un juga menyampaikan bahwa selama ini ia sangat sering berkunjung kepada Bapak Nur Alam ditahanan, bukan sering, silahkan tanya mereka ini, saya ini boleh dibilang tiap tahun berapa kali datang berkunjung, dan setiap ketika saya di Jakarta, saya pasti ketemu beliau, saya tahu diri dong, saya orang yang lebih paham, saya mengerti bagaimana orang yang membesarkan itu.
“Jadi saya terus terang, saya bicara tentang persoalan Nur Alam saya menangis, hanya bisa menangis saya hari ini,”tandasnya.
Ditempat yang sama, Mantan Wali Kota Kendari, Asrun juga menyampaikan bahwa buku ini dapat menjadi sumber informasi yang utuh terkait perjalanan hukum Nur Alam.