FAJAR.CO.ID, KENDARI – Kelangkaan minyak goreng memicu aksi kreatif dari seorang pria di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, bernama Rian Adriansyah (32), terang saja Ia rela parut kelapa dan memasaknya dengan menggunakan tungku berbahan bakar kayu untuk membuat minyak goreng sendiri.
Rian menuturkan, untuk membuat minyak kelapa dirinya menggunakan 30 butir kelapa tua yang diparut lalu dijadikan santan kemudian dimasak.
“Hasilnya sekitar 3 liter minyak kelapa,” tuturnya, kepada fajar.co.id, Sabtu (12/03)
Untuk proses menghasilkan minyak kelapa dibutuhkan waktu sekitar 3 jam pemasakan hingga menjadi minyak yang siap pakai yang ditandai dengan munculnya ampas minyak berwarna kecokelatan, lalu kemudian disaring dan minyak siap untuk digunakan.
Proses pemasakan santan untuk menjadi minyak harusnya bisa lebih cepat dengan cara mendiamkan santan selama satu malam, namun akan menghasilkan tai minyak yang berasa kecut.
Disela-sela proses pembuatan minyak kelapa, Rian juga turut berkomentar terkait dengan kelangkaan minyak goreng saat ini, menurutnya konflik kepentingan antara perut dan energi juga turut menjadi penyebab kelangkaan minyak.
Menurutnya, saat ini banyak pengusaha sawit penghasil Crude Palm Oil (CPO) lebih memilih untuk menjual CPO ke luar negeri untuk dijadikan bio diesel daripada dijual ke produsen penghasil minyak goreng, sehingga bahan dasar untuk produksi minyak goreng semakin sedikit.
“Jual CPO jadi bio diesel cuannya lebih besar dindaa ku,” pungkas pria yang sehari-hari bertugas di Staf Bid Humas Polda Sultra ini.(IMR/FNN)