“Pengecekan disini, tidak hanya mengecek barangnya, tetapi kami juga mengecek Purchasing Order (PO) yang sudah dilakukan, mereka sudah order ke pabrikan sudah berapa, nanti kita bantu mengecek di pabrik, kenapa yang ini belum dipenuhi, kenapa ini, jadi kita membantu menjembatani antara distributor dengan produsen,”jelasnya lagi.
Selanjutnya kata Banindro, jadi pembagian tugasnya, kami cek ke pabrikan, terus di lapangan oleh teman-teman Satgas pangan dan Disperindag yang memantau dilapangan, apakah barangnya sudah sampai ke pasar, harganya sudah sesuai, dan lain sebagainya.
“Alhamdulillah, saya belum menemukan ada distributor yang berani memainkan harga, karena sanksinya berat, yakni tidak bakalan dikasih lagi minyak goreng, begitu tidak dikasih lagi, juga tidak akan kerja. Jadi kalau kemarin, kita masih memantau harga, masih kasih peringatan, ini semuanya sudah langsung dikenakan sanksi,”tandasnya.
Sementara itu, Satgas Pangan Polda Sultra AKBP Yudhi Palmi DJ yang juga selaku Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sultra menambahkan bahwa kegiatan pengecekan ini sudah dilaksanakan dalam dua Minggu ini.
“Kami dari Satgas Pangan, khususnya dari Subdit Indaksi Ditkrimsus Polda Sultra, kami sudah mengelar pengecekkan seperti ini sebanyak 3 kali, jadi sudah dua minggu kami laksanakan, yang ini pas kebetulan, kami sudah merencanakan dengan Disperindag, karena kemarin kami dari pihak Polda Sultra ada penekanan dari kegiatan video conference yang melibatkan dari Menteri Perdagangan, kemudian kami juga mengundang dari pihak Disperindag Sultra, maka pagi ini sampai siang hari ini, kami coba untuk melakukan pengecekan terhadap stok opname yang ada di Distributor,”ungkapnya.
