Tak Ingin Melawan IDI, Dokter Terawan: Mereka Menghakimiku Tanpa Pernah Lakukan Klarifikasi

  • Bagikan
Terawan Agus Putranto. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

Mereka, lanjut dokter Terawan, sudah membentuk opini publik dengan berbagai tuduhan.

“Yang intinya menyalahkanku. Tidak ada gunanya aku datang memenuhi panggilan IDI. Karena yang bakal terjadi adalah aku akan lebih dihakimi,” urai Terawan.

Sebagai dokter militer,kata Terawan, dirinya harus tunduk pada komandan.

“Aku tidak bisa begitu saja kesana kemari tanpa seijin komandanku. Kalo komandanku tidak mengijinkan, aku tidak bisa melanggar. Tentara harus mutlak setia pada komandannya. Lebih baik aku fokus pada pekerjaanku menyembuhkan yang datang berobat padaku,” tukasnya.

Dan yang lebih utama, kata Terawan, sebagai dokter tentara dirinya diberi tugas oleh pimpinan untuk berkolaborasi dengan dokter tentara lain.

Tugasnya adalah menghidupkan seluruh Rumah Sakit Tentara se Indonesia agar RST (Rumah Sakit Tentara, Red) tidak hanya melayani tentara dan keluarganya. Tetapi juga mampu melayani masyarakat umum dengan memuaskan.

“Tugas ini sangat berat dan tidak mudah. Karena aku harus punya energi dan fisik yang prima untuk mendatangi RST2 tersebut,” pungkas Terawan seperti dalam tulisan Dwikoen Sastro.

Seperti diberitakan dokter Terawan Agus Putranto dipecat secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Pemecatan Terawan diputuskan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat IDI dalam sebuah surat telah merangkum sejumlah penyebab pencopotan mantan Menteri Kesehatan itu.

MKEK Pusat IDI telah mengeluarkan surat pada 8 Februari 2022 dengan Nomor: 0280/PB/MKEK/02/2022 perihal Penyampaian Hasil Keputusan MKEK tentang Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad yang dikirim kepada Ketua Umum PB IDI.

  • Bagikan

Exit mobile version