“Jadi terkait FGD ini, ini sudah kami lakukan FGD-FGD awal sejak bulan Januari 2022 di Muna, Di Buton, Di Kolaka, Di Bombana, dan Di Konawe, dan hari ini kami lakukan lagi untuk semua paguyuban,”tandasnya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio dalam sambutannya mengatakan bahwa keberagaman budaya kita ini nampak hari ini, melalui perwakilan dari beberapa kelompok-kelompok budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat Sultra khususnya yang ada di Kota Kendari.
“Jadi ini berawal dari kegiatan kerjasama kita dengan beberapa pihak dari UHO, Polda Sultra dan Pemerintah Provinsi Sultra yang leading sektornya adalah Dikbud Sultra,”ujarnya
Lanjut Akademisi UHO ini, awalnya kita tidak dan belum mengerti arah, tapi setelah mendapat arahan-arahan dari Bapak Gubernur Sultra, Bapak Kapolda Sultra dan dari Bapak Rektor UHO, maka kita mengumpulkan dan mengabungkan kegiatan dengan diawali dengan FGD yang hari ini sudah yang ke 6 kalinya.
“Untuk FGD yang 1 sampai yang ke 5, itu kita lakukan di titik-titik atau kantong-kantong kebudayaan asli Sultra, di titik-titik Bombana untuk kebudayaan Moronene, Kemudian di Buton untuk daerah Buton secara keseluruhan, dan Muna untuk kewilayahan Muna secara keseluruhan, juga dilaksanakan di Kolaka, dan juga dilaksanakan di Konawe,” ujarnya.
Kata Plh Sekda Provinsi Sultra ini, jadi kita dalam kegiatan ini, kita tidak dalam rangka mencari perbedaan-perbedaan atas budaya yang satu dengan yang lain, tapi kita mengakui bahwa keberagaman itu, pasti ada unsur kebersamaannya, hingga ini nanti yang akan ditonjolkan dalam buku yang dibuat ini.