Aksi Ribuan Mahasiswa di Kota Kendari Berakhir dengan Bentrokan, Ini Tuntutannya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, KENDARI – Aksi Ribuan Mahasiswa di Kota Kendari berakhir dengan bentrokan dengan aparat keamanan di dekat Kantor DPRD Sultra, Hari Senin (11/4).

Ribuan mahasiswa ini terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa baik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun organisasi ekstra kampus.

Berdasarkan pantauan fajar.co.id di lapangan, terlihat beberapa mahasiswa ditangkap oleh pihak kepolisian. Dan sekitar pukul 16.01 WITA, situasi di seputaran MTQ sudah kembali kondusif.

Dalam wawancara fajar.co.id dengan Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Komisariat Universitas Halu Oleo (UHO), Muhammad Azmi Maynon Fadilah mengatakan aksi ini dalam rangka menyikapi persoalan yang sedang hangat di masyarakat.

“Kami menolak kenaikan Harga BBM, Bahan-bahan harga pokok, Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Menteri Perdagangan RI, Menteri BUMN RI, Menteri Keuangan RI dan Menko Bidang Perekonomian RI,” tegasnya.

Lanjutnya, karena kebijakan yang ada hari ini menyengsarakan masyarakat dan menambah ekonomi masyarakat.

“Jadi kami mendesak agar seluruh kebijakan ini agar segera dicabut oleh Presiden Joko Widodo,”tandasnya.

Sementara itu, Jenderal lapangan Aliansi Organda se Sultra, Andika menyampaikan ada 5 tuntutan yang kami usung dalam aksi serentak hari ini.

“Kami juga menuntut agar harga BBM, harga bahan-bahan pokok khususnya minyak goreng agar bisa dinormalkan, karena saat ini ekonomi masyarakat yang masih sangat sulit akibat pandemi Covid 19,”ujarnya.

  • Bagikan

Exit mobile version