FAJAR.CO.ID, KENDARI – Dalam rangka percepatan dan penggunaan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yii Koo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta.
Penandatanganan MoU dengan dua rumah sakit khusus tersebut digelar di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur, Senin (25 April 2022).
Gubernur Sultra Ali Mazi mewakili pemprov, sedangkan RS Harapan Kita dan RSPON Jakarta masing-masing diwakili oleh direktur utamanya, Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.J(K), M.A.R.S dan dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS.
Sejumlah pejabat lingkup pemprov, Direktur RSUD Kota Kendari, dan pimpinan organisasi profesi kesehatan se-Sultra hadir dalam acara tersebut.
Mengawali sambutannya, Gubernur mengungkapkan latar belakang pendirian RS Oputa Yii Koo, yang diproyeksi menjadi rumah sakit khusus jantung dan otak ketiga di Indonesia.
Menurut Gubernur, ada beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat presentase tinggi mengenai penyakit jantung dan pembuluh darah, dimana hipertensi merupakan salah satu dari lima faktor risiko primer penyakit jantung koroner di samping dislipidemia, diabetes mellitus, dan merokok. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit kardiovaskuler.
Berdasarkan hasil prevalensi hipertensi melalui motode wawancara, Provinsi Papua memiliki nilai prevalensi hipertensi paling rendah dan Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai prevalensi hipertensi paling tinggi.