Inovasi Green Asphalt bertujuan untuk mengolah limbah plastik PET agar dapat digunakan sebagai campuran penguat aspal beton untuk infrastruktur jalan. Dalam prosesnya, limbah plastik PET bekas dari bungkus material produk maupun kemasan bahan baku produksi pupuk PKT akan dikumpulkan dan diproduksi melalui proses Asphalt Mixing Plant (AMP).
Limbah plastik disortir berdasarkan jenisnya, kemudian dilebur menggunakan mesin. Kemudian limbah plastik dicampur dengan bahan agregat (campuran) yang telah dipanaskan sampai suhu tertentu. Proses pencampuran limbah PET dengan agregat ini menggunakan acuan komposisi material yang telah melalui tahap pengujian laboratorium dengan komposisi sebesar 6%.
Campuran limbah plastik tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pengisi rongga campuran lapisan aspal beton. Campuran aspal dengan PET pun telah diuji dapat meningkatkan nilai stabilitas aspal beton dari yang semula hanya berkisar 660 kg menjadi rata-rata 1.560 kg dan persentase Void in Mix (rongga dalam campuran beton) dari yang semula 5,78% turun menjadi rata-rata 4,43% atau menjadi semakin padat.
Hasilnya, inovasi ini dapat menjawab dua tantangan sekaligus, tidak hanya pencemaran limbah plastik yang dapat diminimalisir, tapi juga menurunnya intensitas pemeliharaan jalan dikarenakan kualitas aspal beton yang semakin baik.
Tercatat, sejak awal program diinisiasi di 2020 hingga bulan Juni 2021, PKT telah berhasil mereduksi sekitar 650 kilogram sampah plastik menjadi bahan campuran Green Asphalt yang telah digunakan di beberapa sarana dan prasarana jalan di area PKT diantaranya area perumahan dan jalan industri.