Biksu Badra Paloh Kenang Sosok Buya Syafii Maarif: Dakwanya Bisa Merangkul Semua Agama

  • Bagikan
Rombongan Sangha Agung Indonesia DIY ikut mendoakan Buya Syafii Maarif yang wafat pada Jumat (27/5). Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah pejabat negara, organisasi keagamaan dan masyarakat umum mendatangi Masjid Gede Kauman untuk mendoakan Buya Syafii Maarif yang wafat pada Jumat (27/5).

Kepergian pemikir Islam tersebut menyisakan kesedihan yang mendalam bagi bangsa ini.Sangha Agung Indonesia menjadi salah satu rombongan yang turut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Buya Syafii Maarif.

Sekretaris Wilayah DIY Sangha Agung Indonesia Biksu Badra Paloh Tera merasa kehilangan tokoh bangsa yang selama ini menjadi teladan.

“Dakwahnya beliau bisa merangkul dan mengayomi kepada semuanya walau berbeda suku dan agama. Beliau bisa memangku dan mengayomi sesama,” ujarnya.

Biksu Badra Paloh mengatakan terakhir kali berjumpa dengan almarhum pada 2017 silam.

“Saat itu di Vihara Jina Dharma Sradha, Gunungkidul kami ada Munas Pemuda se-Indonesia. Jadi, kami hadirkan Buya Syafii dan beliau memberikan arahan dan motivasi kebangsaan,” katanya.

Lebih lanjut, Biksu Badra mengatakan bahwa ada banyak sekali yang bisa diteladani dari sosok Buya Syafii Maarif.

“Yang bisa diteladani adalah kesederhanaan, semangat nasionalisme dan keuletan beliau menjaga dan merangkul umat yang berbeda-beda untuk berjalan bersama-sama,” jelas dia.

Sebelumnya, Buya Syafii Maarif dikabarkan meninggal dunia pada pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sempat diizinkan pulang sebelum akhirnya kembali merasakan sakit dan dirawat di rumah sakit yang sama.

Tuhan berkehendak lain, salah satu putra terbaik bangsa ini pergi untuk selama-lamanya pada usia 86 tahun. (jpnn/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version