“Kalau untuk wilayah kami, di Desa Asinua Jaya, itu ada sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 300 jiwa, dan untuk soal relokasi, sejauh ini tanggapan-tanggapan dari masyarakat dan kami pemerintah sangat mendukung dari program pemerintah ini,”tuturnya.
Kata Abson menyampaikan bahwa dengan ada Bendungan Pelosika ini kedepan, itu bisa menjadi sumber mata pencaharian masyarakat, dari sektor pariwisata, artinya ini bukan hanya untuk bendungan untuk aliran persawahan, tapi juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)nya, otomatis membutuhkan tenaga kerja untuk masyarakat lokal disana, kemudian ada sektor pariwisata, yang bisa menghadirkan wisatawan lokal, dalam negeri, luar negeri, dan ini bisa menambah sistem ekonomi dari masyarakat disana.
“Jadi kita harapkan bukan ganti rugi, tapi ganti untung,”tandasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, salah satu tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Asinua Jaya, Muin menambahkan bahwa kamilah yang merintis Desa Asinua Jaya, dari satu Desa Induk Asinua Jaya dan akhirnya saat ini mekar menjadi 5 Desa yakni Desa Asinua Jaya, Kelurahan Ambondia, Desa Asipako, Desa Lasao Jaya, dan Desa Anggohi.
“Dan 5 Desa ini akan terdampak dengan pembangunan Bendungan Pelosika, jadi terkait dengan masalah pembangunan bendungan ini, menimbulkan pertanyaan di masyarakat, yakni jika dibangun itu bendungan, apakah pemerintah itu sudah menyiapkan lokasi untuk relokasi,”jelasnya.
Kata Muin, dan saya tahu, pada tahun 2019 itu, saya bersama tim gabungan dari BWS bersama-sama meninjau lokasi relokasi di beberapa tempat.