Jadi Ari Tonga, dalam proses itu akan juga diselesaikan soal ganti rugi lahanya, nanti kemudian setelah dilaksanakan oleh BPN, ada lembaga penilai yang ditunjuk secara resmi yang akan menilai, disitulah akan didapat nilai-nilainya.
“Tadi menurut informasi pengadaan tanah Bendungan ini terdiri kurang lebih 5.949, 25 hektar yang terdiri dari 2.100 hektar kawasan hutan, dan 3.800 hektar adalah areal peruntukan lain (APL), artinya itu tanah masyarakat, itulah nanti yang akan ditangani,”tandasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Balai Silayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Arsamid Wartadinata menambahkan bahwa rencananya Bendungan Pelosika di tahun 2023, pelaksanaan konstruksi sudah bisa dilaksanakan, tahapan untuk lelangnya ini sudah mulai dilaksanakan di semester II tahun ini, karena ini lelangnya, lelang imprasional, jadi prosesnya agak panjang.
“Jadi rencana kami di 2023 sudah pelaksanaan konstruksi,”ujarnya
Lanjutnya, bahwa dari total kurang lebih 5.900 hektar kawasan yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Pelosika ini, 2.100 hektar kawasan hutan itu sudah kami progres 90 persen, dan kami sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan, jadi progres kami sudah 90 persen dari 2.100 hektar itu.
“Jadi pengadaan tanah ini dilaksanakan berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 2012 yaitu pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Disitu (UU,red) sudah diatur waktunya, dan tahapannya yang kita laksanakan ada 4 tahapan, jadi ada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil,”