Intinya ketika masuk di tanah suci dokumen sudah siap sehingga mereka bisa mengikuti seluruh rangkaian haji bersama dengan ketua kloter dan pembimbing haji yang menyertainya.
Kepala Kemenag Sultra, Zainal Mustamin
mengimbau seluruh jemaah untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Itu penting dalam rangka menjaga kemanan dan keselamatan jemaah selama berhaji.
“Seluruh jemaah harus disiplin dengan mengikuti dan menaati aturan yang berlaku. Harus kompak dan jangan ada yang keluar dari kebersamaan,” ungkap Zainal Mustamin.
Di sisi lain, Zainal Mustamin meminta jemaah untuk melaksanakan persiapan sebelum dan selama berhaji.
Persiapan sebelum berhaji yang dimaksud seperti jemaah diwajibkan untuk menjaga kesehatannya agar bisa menunaikan ibadah haji tahun ini.
“Wajib menjaga kesehatan misalnya disiplin makan, disiplin istirahat dan olahraga supaya sehat secara fisik,” imbuh Zainal Mustamin.
Selain itu, jemaah sebelum berangkat diminta untuk belajar ilmu manasik. Baik belajar melalui manasik yang dilaksanakan Kemenag maupun manasik mandiri di rumah masing-masing. “Jemaah wajib memperbanyak pengetahuan (manasik) sebelum berhaji,” kata Zainal Mustamin.
Mantan Kepala Kantor Kemenag Kota Kendari itu mengungkapkan tahun ini Sultra kebagian 922 kuota haji. Rinciannya, 918 jemaah ditambah empat orang pendamping haji.
Rencananya, jemaah haji bakal dilepas Gubernur Sultra, Ali Mazi pada 20 Juni yang dirangkaikan dengan doa mujahada dan zikir untuk keselamatan jemaah.
“21 Juni, jemaah haji diberangkatkan ke Makassar. Jemaah haji Sultra ini tergabung dalam kloter 6, 7, 8 embarkasi Makassar. Mereka akan berangkat secara berurutan dari Makassar pada tanggal 22 dan 23 Juni ke Tanah Suci Makkah,” tutup Zainal Mustamin. (kendaripos/fajar)