FAJAR.CO.ID, KONAWE- Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe merilis Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Kelurahan Toriki, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Senin (20/6).
Desa Cantik juga bagian dari program percepatan penguatan statistik sektoral secara nasional yang dilaksanakan oleh BPS RI sebagai salah satu implementasi program Satu Data Indonesia.
BPS RI yang diwakili Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa, Setianto mengapresiasi kebijakan dari Pemkab Konawe di bawah kepemimpinan Bupati Kery Saiful Konggoasa (KSK) tentang kesadaran pengelolaan data yang telah meresap dari tingkat bupati hingga ke pemerintah desa/kelurahan.
“Ini perlu mendapatkan apresiasi karena sadar akan pentingnya pengelolaan data,” tuturnya.
Ia berharap, untuk membantu pembangunan daerah-daerah yang tertinggal, maka pihak BPS akan selalu hadir dan siap untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut dengan program Desa Cantik.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan Program Desa Cantik ini merupakan bentuk tanggung jawab BPS dalam melakukan pembinaan statistik sektoral,
“Sebagaimana tertuang dalam UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik,” terangnya.
Ia menambahkan melalui program ini program ini, BPS menargetkan untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa.
“Fokus utamanya adalah mempersiapkan aparatur desa agar lebih paham statistik. Selain itu, BPS juga berharap bahwa nantinya akan ada komunitas-komunitas cinta statistik yang lahir di desa-desa,” tuturnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan mengatakan, jika data merupakan sebagai dasar perencanaan pembangunan yang menjadi sangat diperlukan. Sebagaimana dikatakan oleh Presiden RI, Joko Widodo bahwa data merupakan jenis kekayaan baru bangsa kita.