“Tapi sudah include diperencanaan induk, makanya kita turun Dinas PU ini, ini ada beberapa bidang ini, ada dari bidang jasa konstruksi PU, kalau memang ini kita butuhkan normalisasi Kali, kita bisa turunkan alat, hanya kan ada sebagian yang memang tidak masuk alat, karena masyarakat juga sudah membangun sampai di pinggir Kali, makanya ini juga kalau memang tidak bisa dilakukan, tapi beberapa bulan lalu kita sudah mengadakan normalisasi Kali, tapi karena ada beberapa yang tidak masuk alat, maka ini harus kita koordinasikan dengan Dinas Kebersihan supaya bisa dilakukan manual, kita turunkan teman-teman untuk menyelesaikan itu,”bebernya.
Kata Subhan, tapi harapan kita bahwa bagaimana ini bisa ditangani secara keseluruhan, agar akses jalan itu bisa dilalui, termasuk dalam waktu dekat ini kita akan lakukan alokasi anggaran di 7 titik yang memang butuh penanganan dan bisa menyelesaikan dalam jangka pendek, tapi itu sudah include diperencanaan besarnya, jadi begitu datang penanganan tinggal mengikut dan melanjutkan.
“Penanganan banjir ini kan, ini sampel terkecil saja yakni satu kelurahan, tapi secara keseluruhan, karena Kondisi Kota ini, ibaratnya loyang, jadi tidak merata semuanya, dan perubahan-perubahan kawasan ini yang dulunya masih rawa-rawa apa semuanya, ini sudah berubah, sudah ditimbun, sudah dibangun sehingga daerah resapan air kita sudah semakin berkurang, makanya bagaimana cara mengantisipasi ini, memang Pemerintah Kota Kendari juga sudah membangun kolam retensi yang ada di Jalan Boulevard, tapi itu kan hanya bisa menampung sebanyak 20 persen, kita juga merencanakan pembangunan kolam retensi dan pembebasan lahan di Baruga sekitar 40 sampai 50 hektar sekaligus sebagai penahan lumpur, supaya normalisasi Kali itu kita tahan memang dari sana, dan itu bisa mengurangi banjir sebesar 70 persen, selebihnya kali-kali kita ini, kita bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS), ini juga lagi diidentifikasi dan dilakukan pembebasan lahan dan persiapan untuk penganggaran,”jelasnya lagi.