” Yaitu kita mencoba untuk mendesain secara keseluruhan Kali Kadia ini dari hulunya sampai hilir, supaya saat designnya sudah siap dan sudah clear, untuk penanganannya kita bisa selesaikan secara tuntas, tidak parsial-parsial, karena harapannya kita, banjir ini kan akan setiap tahun ada, jadi kalau misalnya kita tangani secara parsial, percuma saja, tidak ada manfaatnya, tidak ada asas manfaatnya,”ujarnya.
Sambungnya, kalau masalah realisasinya, saya sudah sampaikan lewat Pak Ketua DPRD, kita mohon dukungan dari Pak Ketua DPRD Kota Kendari untuk kita bisa menyelesaikan perencanaannya dulu, tapi misalnya penangananan secara jangka pendeknya, itu teman-teman peralatan itu siap untuk turun mengadakan normalisasi, tapi sebatas hanya untuk normalisasi saja, tetapi untuk pembangunan infrastrukturnya memang sampai hari ini belum ada anggaran yang diturunkan untuk di kegiatan Kali Kadia ini
“Jadi untuk penanganan jangka pendek, kita insya allah, ada di PU itu, ada namanya bidang konstruksi, jadi di bidang konstruksi kita menyiapkan alat berat untuk normalisasi kali, jadi penanganan jangka pendek itu hanya sebatas normalisasi saja,”ungkapnya.
Lanjutnya lagi, hanya kendala dari normalisasinya kami, karena memang ada beberapa akses itu yang setengah mati untuk kita jangkau, jadi pada saat untuk masuk ke daerah yang terendam banjir, itu susah, karena memang aksesnya tidak ada.
“Tetapi kami sudah berupaya, dan kami juga sudah coba untuk berkomunikasi dengan teman-teman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari untuk dilakukan normalisasi secara manual, dalam hal ini kalau saya tidak salah di DLH ada yang namanya pasukan kodok, yang bisa membantu kami untuk daerah-daerah yang tidak bisa terjangkau oleh alat-alat yang ada di dinas kami,”imbuhnya.
