Sektor pertanian menurut Mentan SYL, selama ini terus berproduksi sehingga mampu menggerakkan berbagai industri. Karena itu, kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi cukup signifikan.
Selanjutnya, terus berproduksinya sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan dan perkebunan menurut Gubernur Sultra, Ali Mazi diakui berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
Menurutnya, perekonomian Sultra pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen.
“Hal ini tidak terlepas karena peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah. Untuk itu, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian karena sebagaian besar mata pencaharian penduduk Sultra berasal dari sektor ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan “Gerakan Tanam ini bertujuan meningkatkan indeks pertanaman yang awalnya IP 200 Menjadi IP300 guna meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan di daerah Konawe Selatan Khususnya” jelasnya.
Menyoal adanya ancaman krisis pangan global, Kementan menurut Suwandi telah menyiapkan berbagai program.
“Program yang menjadi prioritas guna mengamankan ketahanan pangan nasional terhadap ancaman krisis pangan global yang telah disiapkan diantaranya mengurangi impor untuk beberapa komoditas, diantaranya adalah kedelai, gula, sapi, bawang putih, substitusi impor gandum: dengan sagu, sorgum, singkong dan komoditas lain,” pungkasnya.(IMR/FNN)