Katanya lagi menambahkan, nah, sekarang ini sudah ada, nanti suatu saat rekan rekan wartawan saya akan ajak ke lokasi 100 hektar yang sekarang sedang pembibitan, dan kita harapkan itu bisa melayani 500 hektar lahan pertanian.
“Dan sekarang lahan tersebut sudah siap, bahkan, sebentar lagi itu sudah selesai, kurang lebih 2 bulan lagi, dan itu bisa jadi percontohan awal, dan setelah mereka melihat itu ada hasilnya, dan memang hasilnya luar biasa, maka pasti akan ada trust (kepercayaan),”pungkasnya.
Untuk diketahui, 5 petani andalan yang mendapatkan piagam penghargaan dari HKTI Sultra yakni I Made Rai Sugatra dengan usaha budidaya lebah madu dengan omzet sekira Rp. 70 juta dengan anggota 16 orang, Abdul Haris Tamburaka jenis usaha dibidang Kehutanan Kayu Jati, dengan luas lahan sekira 150 hektar dengan 220 ribu pohon layak panen dengan omzet sekira Rp. 60 miliar, Muh. Yunus dengan usaha dibidang peternakan kerbau dengan jumlah kerbau sebanyak 300 ekor, Salwan dibidang perikanan dengan total kapal sebanyak 15 kapal dengan omzet Rp. 70 juta, dan Lelly Ilyas dibidang perikanan tambak udang dengan omzet Rp. 20 juta hingga Rp. 100 juta.
Selain itu, ada 10 petani milenial yakni Arifandi Juliawan asal Kabupaten Bombana bergerak dibidang Holtikultura Sayur dengan omzet berkisar Rp. 30 juta hingga Rp. 40 juta permusim, Hasmiati asal Konawe dengan usaha penyedia Saprodi (tanaman pangan) perkebunan, dengan omset Rp. 10 hingga Rp. 30 juta perbulan, Ali Ahmadi asal Konawe Selatan dengan usaha tanaman pangan dengan omset Rp. 200 juta, Adi asal Konawe Selatan bergerak dibidang Holtikultura (Sayur-sayuran) dengan omzet diatas Rp. 60 juta, dan Ahmad Syaefudin asal Konawe Selatan bergerak dibidang penggemukan sapi dan pemasaran sapi dengan omzet diatas Rp. 60 juta.