“Itu (kolam retensi) adalah solusi yang bagus, sekarang tinggal dilihat, lahannya dimana? karena ini kan terkait dengan pembebasan lahan, yang kedua juga terkait dengan anggarannya, apakah pemerintah kota mampu atau tidak? Apakah memang harus sharing dengan pemeriksaan pusat atau bagaimana? Tapi kalau melihat yang terbaik menurut saya tadi, walaupun saya belum melihat langsung, kalau ada tanah masyarakat yang bisa dibebaskan, lebih baik dibebaskan, kita buat drainase yang besar sampai ke ujung kali sana, sehingga begitu hujan, airnya lancar,”terangnya.
Kemudian terkait dengan Air PDAM, AJP mengatakan ini memang adalah penyakit lama yang kambuh kembali, dan ia mengusulkan adanya revitalisasi total terhadap PDAM, tidak bisa parsial-parsial.
“Jadi memang kalau PDAM tidak direvitalisasi secara total, susah pak, kemarin saya lihat dipemberitaan pak Wali Kota Kendari sedang pemasangan pompa intake baru, cuman kalau misalnya pompanya juga baru, tapi jaringannya juga sudah tidak bagus, ini kan airnya tidak akan selancar air mengalir sampai kepada masyarakat,”jelasnya.
Kata AJP, makanya nanti, itu harus disikapi secara bijak, karena ini bukan persoalan, siapa yang menjadi kepalanya, bukan ! tapi bagaimana merevitalisasi yang ada ini, apalagi sumber air kita kan ada dua yakni satu dari Pohara dan satunya lagi dari Lalonggaluku. Dan tadi disampaikan di daerah Alolama dan Labibia sudah ada penampungan, dan memang perlu harus ada penampungan, dan kalau ini dorongannya tidak dapat sampai kepada masyarakat, ini juga yang jadi masalah.